karakteristik dari limbah tekstil

Besarnya skala industri pakaian dan jumlah benang yang diproduksi setiap tahun membuat industri pakaian sangat merusak lingkungan.

Pabrik tekstil merupakan konsumen energi yang besar dan karenanya juga mengeluarkan banyak emisi gas rumah kaca. Diperkirakan hingga 80% energi yang digunakan dalam industri fashion digunakan untuk produksi kain. Listrik dibutuhkan untuk menjalankan mesin seperti mesin cuci dan pompa udara di pabrik tekstil. Panas dalam jumlah besar juga dibutuhkan untuk mencuci, mengeringkan, dan mewarnai kain.

Sebagian besar pabrik garmen ini beroperasi di Cina di mana produksinya sangat bergantung pada batu bara untuk energi. Pengangkutan pakaian juga menghasilkan lebih banyak CO2, karena sebagian besar produk ini diangkut melalui laut menggunakan bahan bakar fosil yang mengandung sulfur 1.800 kali lebih banyak daripada bahan bakar mobil. 

Begitu banyak pabrik garmen yang membuang bahan kimia yang tidak diolah ke sungai dan menyebabkan polusi di beberapa sungai

Tumpahan bahan kimia beracun (terutama digunakan untuk mewarnai kain) telah menyebabkan sebagian besar sungai seperti di  citarum  sangat tercemar sehingga ikan dan organisme lain tidak dapat bertahan hidup. Pencemaran ini juga mempengaruhi masyarakat yang bergantung pada sungai untuk air minum, air mandi, air irigasi, serta sumber daya perairan. Tingkat penyakit kanker dan penyakit lain yang tinggi ditemukan di masyarakat dekat sungai yang tercemari

Masalah polusi yang disebabkan oleh industri fashion begitu besar sehingga sulit untuk mengetahui harus mulai dari mana untuk menyelesaikan masalah ini.

Sayangnya, penyebab utamanya adalah kebutuhan akan pakaian murah yang dapat dibuang dengan mudah.

Jadi untuk memecahkan masalah ini dilakukan dengan  kampanye seperti Fashion4Climate untuk mendorong orang membeli pakaian yang tahan lama sehingga dapat menekan jumlah pakaian yang di buang ke lingkungan. Upaya lainya termasuk membeli kain yang ramah lingkungan seperti linen, sutra, rami, kapas organik, dan wol atau serat daur ulang 

Walaupun saat ini telah muncul beberapa Perusahaan fashion yang menggunakan bahan ramah lingkungan, perusahaan ini biasanya menginformasikan pelanggan tentang asal dan produksi pakaian