Berikut ini adalah 7 cara untuk menangani luka terbuka yang dapat dilakukan di rumah agar tidak infeksi. Harap baca dengan seksama untuk membantu luka anda sembuh dengan cepat
Langkah 1: Cuci tangan dengan sabun atau larutan antiseptik
Mencuci tangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum menangani luka. Mencuci tangan membantu anda untuk membatasi infeksi kuman dari tangan yang masuk ke luka.
Sebelum merawat luka Anda atau orang lain, cuci tangan dengan air hangat dan sabun atau larutan antiseptik. kamu juga dapat menggunakan Sarung tangan medis untuk membatasi kontak langsung dengan luka.
Langkah 2: Hentikan pendarahan dan minimalkan jumlah darah yang hilang
Menghentikan perdarahan menjadi prioritas pertama jika luka terbuka. Pendarahan hebat dapat menyebabkan pusing dan syok. Lebih parahnya bisa menyebabkan pingsan, gagal jantung dan kematian.
• Gunakan kain bersih untuk dioleskan pada luka atau goresan agar meningkatkan pembekuan darah.
• Jika pendarahannya berat dan tidak ada kain bersih atau perban, Anda bisa menekan luka dengan tangan untuk membatasi pendarahan.
• Angkat luka lebih tinggi dari jantung untuk membatasi tekanan darah di area ini.
Jika Anda merasa lukanya dalam dan tidak bisa menghentikan pendarahan dengan cara biasa, sebaiknya segera pergi ke fasilitas medis terdekat untuk segera mendapatkan penanganan.
Langkah 3: Bersihkan luka yang terbuka
• Cuci luka terbuka dengan larutan garam biasa atau larutan antiseptik selama 5-10 menit untuk menghilangkan debu dan kotoran.
• Seka luka dengan lembut menggunakan handuk bersih.
• Gunakan penjepit untuk menghilangkan kotoran .
catatan:
Jika cedera disebabkan oleh benda asing yang menembus ke tubuh, jangan ditarik keluar karena dapat menyebabkan darah mengalir lebih cepat dan mengakibatkan kehabisan darah, Dalam hal ini kamu perlu mendapatkan perawatan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Langkah 4: Antiseptik luka yang terbuka dengan benar
Penggunaan antiseptik adalah langkah terpenting dalam perawatan luka yang dapat dilakukan rumah. Pilih antiseptik luka yang membantu mencegah patogen (bakteri, jamur, spora) memasuki luka terbuka.
Tidak disarankan menggunakan larutan yang mengandung alkohol dan hidrogen peroksida untuk luka terbuka karena larutan tersebut memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri, tetapi menyebabkan kerusakan pada sel granulosa, fibroblas, dan sel darah putih, trombosit ... membuat luka lebih lambat sembuh.
catatan:
Beberapa salep dapat menyebabkan ruam ringan karena kondisi fisik individu. Jika ada tanda-tanda ruam, kemerahan, hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter.
Gunakan antiseptik yang disarankan oleh dokter . Jangan terlalu sering menggunakan antiseptik karena dapat meningkatkan risiko resistensi di kemudian hari.
Langkah 5: Tutupi luka dengan hati-hati
Balut luka dengan hati-hati agar luka tetap bersih. Gunakan pembalut steril untuk meminimalkan infeksi.
catatan:
Jika luka sayatan kecil atau goresannya ringan, perban mungkin tidak diperlukan.
Perban yang terlalu kencang dapat mengurangi aliran darah ke lokasi luka dan membuat pasien tidak nyaman serta mengurangi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri
Langkah 6: Ganti balutan secara teratur
Menurut penelitian, perlu mengganti pembalut setidaknya setiap 24 jam atau saat basah, kotor. Setiap kali Anda mengganti perban, cuci lukanya, oleskan antiseptik ke luka setiap kali mengganti balutan.
Catatan: Jika lukanya sudah sembuh, tidak perlu lagi menggunakan pembalut.
Langkah 7: Perhatikan tanda-tanda infeksi
Selama perawatan dan penanganan luka yang terbuka di rumah, berikan perhatian khusus apabila terdapat tanda-tanda infeksi. Cara mengatasi apabila muncul tanda-tanda infeksi adalah dengan segera pergi ke fasilitas medis untuk mendapatkan penanganan secepatnya.
Beberapa tanda infeksi ringan di sekitar luka antara lain: bengkak, kemerahan, keluar cairan atau bertambahnya nyeri
Tips:
• Jika pasien merasakan nyeri yang berlebihan, gunakan Paracetamol untuk meredakan nyeri.
• Tempelkan es jika ada tanda-tanda memar atau bengkak